Renungan

Menakjubkan sungguh urusan orang yang beriman. Segala perkaranya adalah kebaikan, dan itu tidak terjadi kecuali pada orang beriman. Jika mendapat nikmat, ia bersyukur, dan syukur itu baik baginya. Jika ditimpa musibah dia bersabar, dan sabar itu baik baginya (HR. Abu Dawud & At-Tirmidzi)

Khamis, 25 September 2008

Lafazh-lafazh Cinta – Menyingkap Tabir Hikmah

Manusia bergelar apa pun di dunia pasti melakukan dosa dan melakar fitnah, kecuali Nabi saw yang ma'shum. Tapi, dengan dosa yang ia tanggung, tumbuh bibit cinta pada Sang Ilahi. Di kala dia harus hidup berdampingan dengan lembah prostitusi yang penuh kemaksiatan, kejahatan dan kekufuran... malah di tengah lumpur dosa itulah bersinar cahaya yang tumbuh berisi pahala dan kasih Allah SWT bagi mereka yang ikhlas dan istiqamah mengumandangkan asma Allah SWT, bersujud kepadaNya serta membaktikan hidupnya untuk mengobarkan nyala iman di relung hati sang pencinta. Inilah hati dan jiwa yang penuh dengan cinta yang selalu menyala dari lembah prostitusi.

Berdakwah di antara pendosa memang sungguh berat, seberat memikul gunung. Begitulah yang berlaku pada Wardah, anak kiayi yang satu ketika pernah melakukan dosa dan noda terhadap dirinya sendiri. Siapa tahu, setelah itu dia menjadi benih harapan bagi orang-orang yang pernah melakukan dosa, tatkala masyarakat hanya memandang sebelah mata bagi mereka. Memang, Allah punya rencana yang berbeza. Hala tuju yang sukar ditafsir dan diteka oleh siapa pun. Inilah inti hikmah dari novel yang sarat dengan norma-norma kehidupan ini.

======================((()))==========================

Ini adalah novel karangan Hadi S. Khuli yang kedua sekali gus sebagai rentetan cerita dari novel Derap-derap Tasbih yang sebelumnya. Jika dalam novel pertama Hadi S. Khuli menggarap cerita seputar di Indonesia, namun di novel kedua ini berbeza dan mempunyai inti pati yang lebih global dan sarat dengan pemikiran. Fatih, yang mendapat biasiswa belajar ke luar negara, telah berjumpa dan bersahabat dengan seorang penulis juga sepertinya. Mantan ethies alias non-muslim itulah sahabatnya. Diolah dengan begitu sempurna yang dapat menyapa hati dan nurani pemikiran, dialog kedua sahabat tersebut memang selalu membuat saya sendiri berfikir sejenak.

Seperti novel-novel lain yang dihiasi dengan bumbu-bumbu cinta dan persahabatan. Begitulah novel ini kebersamaannya. Namun, cinta hanyalah pelengkap dalam memenuhi bingkai kehidupan. Itulah manusia yang lemah dan perlukan cinta untuk mengisi ruang kelemahannya. Dengan cinta ia bernafas, dan dengan cinta ia lahir sebagai hamba Allah yang senantiasa memerlukanNya. Fatih yang berjaya menambat hati seorang doktor yang sebelumnya seorang gadis biasa yang tidak mengenal erti cinta pada Sang Ilahi. Tetapi dengan cinta semuanya berubah. Yang kotor boleh bersih kerana cinta. Orang miskin boleh kaya kerana cinta. Boleh merubah sesuatu dengan keajaiban cinta padaNya. Bersenandung Lafazh-lafazh Cinta.

Wallahu’alam...

0 comments: