Kezaliman demi kezaliman telah dilakukan oleh kerajaan Kyrgystan terhadap para pejuang islam di negaranya. Mereka telah mengenakan hukuman penjara kepada 32 orang pejuang islam selama 9 hingga 20 tahun gara-gara hendak meraikan perayaan Aidil Fitri sekali gus berakhirnya puasa Ramadhan pada 1 Oktober lalu.
Pegawai Pendakwa Raya Umum distrik Nookat di daerah Osh Kyrgyzstan Selatan, mengumumkan sebanyak 32 orang pendukung Hizbut Tahrir, termasuk dua wanita dan seorang remaja belasan tahun, menerima hukuman penjara selama 9 hingga 20 tahun saat sidang pengadilan akhir pada hari Kamis (27/11/08).
Sepuluh orang di antaranya dihukum penjara 20 tahun, satu orang dihukum sembilan tahun dan yang lainnya 16 hingga 19 tahun penjara. Ia benar-benar pengadilan yang zalim.
"Beberapa dari mereka adalah anggota Hizbut Tahrir," kata jurubicara pendakwa raya Usen Ashimov, merujuk kepada kelompok Islam yang dianggap dilarang tersebut.
Peguam mereka, Ulugbek Usmanov, mengatakan kliennya menolak setiap kesalahan yang dilakukan dan merencanakan untuk menentang keputusan di pengadilan. "Kami akan membuat permohonan perbicaraan semula," katanya melalui telefon kepada Reuters.
Seperti yang diberitakan oleh Reuters, pada Jumaat (28/11/08) dikatakan bahawa Hizbut Tahrir berusaha untuk menyatukan umat islam di dalam sebuah negara Islam, tetapi perjuangannya dilakukan dengan cara yang damai.
Majalah HT berbahasa Rusia pada tanggal 1 Oktober 2008, mengatakan bahawa ratusan orang pendukung Hizbut Tahrir itu berjalan kaki di daerah Nookat agar mereka dibolehkan untuk melaksanakan solat Aidil Fitri. Terdapat beberapa kelompok minoriti di antara para demonstran. Sementara pihak penguasa setempat tidak memberi izin yang mengakibatkan puluhan orang ditangkap.
Kelompok Hizbut Tahrir semakin berkembang di negeri-negeri Asia Tengah, sebuah daerah Muslim di mana para penguasa bermasam muka kepada kelompok-kelompok di luar negara yang bersetuju dengan Islam. Mereka merasa terancam terhadap berkembangnya kelompok islam yang dianggap ekstrimis tersebut dengan kawalan ketat di beberapa kawasan.
Koresponden Reuters mengatakan bahawa apa pun bentuk ketidakstabilan di Kyrgyzstan, sebuah negara lemah yang menjadi tuan rumah bagi pangkalan ketenteraan AS dan Rusia, menjadi sebuah kekhuatiran bagi para pemain terutama terkait dengan ketidakstabilan di dekat Afghanistan.
Hizbut Tahrir merupakan partai politik global yang dikenal secara meluas dalam perjuangannya tanpa menggunakan kekerasan untuk menegakkan Khilafah yang akan membawa kesejahteraan dunia. Aktivitinya berada di beberapa negeri umat islam dan juga di negeri Barat termasuk di Australia, Denmark dan Inggeris. Taji Mustafa, perwakilan media Hizbut Tahrir Inggris beberapa waktu lalu mengatakan sikap represif para penguasa di Asia Tengah terhadap para anggota Hizbut Tahrir sebagai wujud kekalahan intelektual para penguasa korup dalam menghadapi debat dengan gerakan tersebut.
Ahad, 30 November 2008
Kezaliman Di Kyrgiztan Terhadap Para Da'i
Labels: Global News
Posted by thinker at 4:28 PTG
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
2 comments:
salam.. kenal..
salam kembali...
Catat Ulasan